Suspensiadalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. Sistem suspensi mempunyai beberapa fungsi: Menyerap getaran oksilasi dan kejutan. Menopang beban. Memelihara geometris roda.
Alternator merupakan salah satu komponen-komponen sistem pengisian kendaraan. Alternator memiliki peran yang sangat penting pada sistem pengisian yaitu untuk menghasilkan tegangan dan arus listrik yang nantinya digunakan untuk mengisi mencharger baterai aki/ accu. Alternator berfungsi untuk merubah energi mekanik gerak menjadi energi listrik. Listrik yang dihasilkan oleh alternator berbentuk listrik AC bolak-balik. Untuk merubah arus AC menjadi DC, maka pada alternator dilengkapi komponen penyearah arus yaitu diode rectifier. Diode ini menjadi satu di dalam alternator. Selain diode, komponen-komponen alternator lainnya adalah rotor coil, stator coil field coil, kipas pendingin alternator, bearing, slip ring, puli, sikat brush, shaft dan rangka. Prinsip kerja alternator Bila sebuah konduktor penghantar diletakkan diantara magnet yang memiliki kutub yang berbeda. Kemudian konduktor tersebut diputar sehingga memotong garis gaya magnet yang ditimbulkan oleh kedua magnet tersebut. Maka akan timbul induksi elektromagnetik sehingga akan menghasilkan arus listrik pada ujung konduktor tersebut. Arus listrik yang dihasilkan oleh konduktor tersebut akan bersifat arus bolak-balik karena arah arus yang dihasilkan berubah-ubah arahnya. Pada posisi satu pada gambar diatas arah arus menuju ke arah huruf A sedangkan pada saat posisi tiga pada gambar diatas arah arus menuju huruf B. Hal tersebut diterapkan juga pada alternator, dimana pada alternator terdapat kumparan yang diam stator coil dan kumparan yang bergerak rotor coil. Pada saat kunci kontak On maka rotor coil akan dialiri arus listrik sehingga pada rotor coil akan timbul kemagnetan. Pada saat mesin dihidupkan maka puli alternator juga ikut berputar putaran puli alternator diputarkan oleh puli poros engkol melalui v-belt dan akan memutar rotor coil. Di dalam rotor coil terdapat komponen penghantar yaitu stator coil kumparan yang diam sehingga ketika rotor coil berputar, akibatnya medan magnet yang dibentuk oleh rotor coil akan dipotong oleh stator coil sehingga pada stator coil akan timbul induksi elektromagnetik. Akibat dari induksi elektromagnetik yang terjadi, maka akan menghasilkan arus listrik pada kumparan stator coil. Arus listrik yang dihasilkan ini akan bersifat arus AC bolak-balik. Arus bolak balik yang dihasilkan oleh stator coil ini nantinya akan dirubah menjadi arus searah oleh diode rectifier. Pada alternator terdapat empat buah terminal yaitu terminal B, E, F dan terminal N. Terminal B merupakan terminal output tegangan alternator yang nantinya dihubungkan ke baterai untuk pengisian arus dan juga dihubungkan ke terminal B regulator untuk mengatur arus pengisian. Terminal F alternator berhubungan dengan sikat positif dan rotor coil, serta terhubung dengan terminal F regulator. Terminal N alternator terhubung dengan netral stator coil, serta terhubung dengan terminal N regulator. Sedangkan terminal E alternator terhubung dengan sikat negatif dan rotor coil, serta terhubung dengan terminal E regulator. Terminal E juga dihubungkan dengan bodi atau rangka alternator yang nantinya bodi alternator dihubungkan dengan terminal negatif baterai aki/ accu.
KonsepIndustri Elektromagnetik. Penerapan konsep industri elektromagnetik adalah pada generator dan transformator. Generator adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Bagian-bagian dari generator adalah magnet, kumparan inti besi, cincin luncur dan sikat karbon.
Cara Kerja Alternator - Alternator adalah salah satu komponen sistem pengisian pada mobil. Cara kerja alternator yaitu menghasilkan arus listrik yang digunakan untuk pengisian baterai dan digunakan sebagai suplai arus listrik terhadap beberapa komponen kendaraan yang membutuhkan. Tanpa adanya alternator maka baterai kendaraan yang mengalami proses pengosongan tidak akan mampu memberikan suplai selama jangka waktu tertentu. Alternator terletak menempel pada blok mesin sebelah bawah. Hal ini dikarenakan alternator digerakkan oleh pulley mesin. Selain itu pada alternator biasanya terdapat empat terminal utama yaitu B F N dan E. Semua terminal ini memiliki fungsi dan kerja sendiri sendiri pada sistem pengisian. Pada alternator terdapat beberapa komponen. Komponen alternator ini sudah dibahas sebelumnya. Setiap komponen alternator bertugas agar alternator dapat bekerja sebagaimana mestinya. Cara kerja alternator adalah mengubah energi gerak atau putar mesin menjadi energi listrik. Oleh karena itu pada pulley alternator dihubungkan dengan pulley crankshaft dengan menggunakan V Belt. Cara kerja alternator mobil yaitu memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik. Induksi elektromagnetik akan terjadi apabila sebuah penghantar diletakkan pada garis gaya medan magnet. Penghantar tersebut kemudian diputar agar berpotongan dengan garis gaya medan magnet sehingga timbul induksi elektromagnetik. Oleh karena itu, pada alternator terdapat stator dan rotor yang berfungsi agar terjadi perpotongan garis gaya medan magnet. Mengingat pentingnya alternator pada sistem pengisian kendaraan, maka perlu diketahui berbagai hal mengenai alternator. Lalu bagaimana cara kerja alternator? Bagaimana prinsip kerja alternator? Semua hal tersebut akan dibahas pada artikel berikut ini. Prinsip Kerja Alternator Prinsip kerja alternator memanfaatkan hukum faraday mengenai induksi elektromagnet. Hukum faraday berbunyi apabila sebuah konduktor digerak-gerakkan memotong garis gaya magnet maka konduktor akan mengalirkan listrik. Selain itu medan magnet didalam lilitan yang berubah akan menyebabkan terjadinya arus listrik. Arus listrik yang dihasilkan pada konduktor atau lilitan tersebut bersifat bolak balik atau arus alternating current AC. Besarnya arus listrik yang tercipta ditentukan seberapa besar kemagnetan dan kecepatan perpotongan pada medan magnet. Oleh karena itu semakin kuat medan magnet dan semakin cepat perpotongan yang dihasilkan maka semakin besar arus listrik yang ditimbulkan. Sebaliknya apabila medan magnet semakin lemah dan kecepatan semakin rendah maka energi listrik yang ditimbulkan semakin kecil. Prinsip inilah yang digunakan pada alternator yang digunakan pada kendaraan. Cara Kerja Alternator Cara kerja alternator sebenarnya sangat sederhana. Pada saat kunci kontak di nyalakan atau ON maka arus dari baterai akan mengalir ke rotor alternator. Akibatnya akan timbul kemagnetan pada rotor coil elektromagnet. Dalam hal ini maka satu syarat untuk menghasilkan hukum faraday yaitu medan magnet sudah terpenuhi. Namun rotor coil belum mampu mengasilkan arus listrik karena belum ada perpotongan garis gaya medan magnet. Pada saat mesin berputar, maka putaran ini akan diteruskan ke pulley alternator. Akibatnya shaft dan rotor yang disusun menjadi satu akan berputar. Putaran pada rotor coil dan shaft sesuai dengan putaran pada mesin. Rotor coil disusun pada sebuah penghantar yaitu stator. Oleh karena itu saat rotor coil berputar, maka akan terjadi perpotongan pada medan magnet yang dihasilkan oleh rotor coil. Pada stator coil akan timbul induksi elektromagnet. Akibat adanya induksi elektromagnet maka akan timbul arus listrik bolak balik atau alternating current AC. Arus listrik AC belum dapat digunakan pada kendaraan. Hal ini dikarenakan pada komponen kelistrikan kendaraan hanya dapat menggunakan arus direct current atau DC. Oleh karena itu arus listrik AC akan dialirkan ke diode alternator. Didalam dioda terjadi penyearahan arus listrik AC sehingga berubah menjadi arus DC serta siap digunakan pada komponen kelistrikan yang ada dikendaraan. Pada alternator terdapat 4 terminal yaitu B F N E. Terminal E terhubung dengan terminal E regulator dan diteruskan ke bodi kendaraan atau terminal negatif baterai. Terminal N merupakan terminal netral stator yang berhubungan dengan terminal N regulator. Terminal F merupakan bagian yang berhubungan dengan sikat atau brush positif pada rotor coil dan mengatur aliran listrik yang mengalir ke rotor coil untuk menghasilkan medan magnet. Terminal B merupakan terminal output alternator yang dihubungkan dengan terminal B regulator dan terminal positif baterai. Besarnya arus yang dihasilkan oleh alternator sesuai dengan cepatnya putaran mesin. Semakin cepat putaran mesin maka arus yang dihasilkan semakin besar. Sebaliknya, semakin lambat putaran mesin maka arus yang dihasilkan semakin kecil. Namun tidak semua arus yang dihasilkan dapat diteruskan ke komponen kelistrikan kendaraan. Secara umum, komponen kelistrikan kendaraan hanya dapat bekerja pada tegangan 12-14,2 volt. Oleh karena itu arus yang dihasilkan perlu dibatasi menggunakan regulator. Pada alternator terdapat dua jenis regulator yaitu mekanik yang masih menggunakan kontak point dan ic regulator yang menggunakan transistor. Diatas merupakan pembahasan mengenai cara kerja alternator yang digunakan pada mobil atau kendaraan. Prinsip kerja alternator menggunakan prinsip induksi elektromagnet yang digunakan pada semua jenis generator.
Rotorberputar karena kawat-kawat dan medan magnet disusun sedemikian rupa sehingga torsi dihasilkan pada poros rotor. Motor memiliki elektromagnet (magnet listrik) yang dililitkan pada rangka (frame) yang disebut armature. Yang tepat, armature ini merupakan bagian dari motor di mana input tegangan listrik disuplai.
CaraKerja Trafo Beserta Komponen Penyusun Transformator. 22 October, 2021 Elektronik. Sepertinya beberapa orang sudah cukup familiar dengan komponen kelistrikan yang bernama transformator atau pada penyebutannya sering disingkat menjadi trafo. Cara kerja trafo ini mengandalkan induksi elektromagnetik untuk mengubah taraf tegangan, baik
gv3i. hqj9tyufkg.pages.dev/570hqj9tyufkg.pages.dev/494hqj9tyufkg.pages.dev/88hqj9tyufkg.pages.dev/371hqj9tyufkg.pages.dev/554hqj9tyufkg.pages.dev/201hqj9tyufkg.pages.dev/447hqj9tyufkg.pages.dev/3
pada kendaraan prinsip kerja elektromagnetik digunakan pada komponen