Salah satu nubuat Nabi Muhammad Saw menyebutkan bahwa akhir zaman merupakan masa yang penuh kesimpangsiuran. Patokan dalam menilai baik dan buruk juga berubah. Termasuk dalam menimbang kebaikan seorang pemimpin. Sebagian orang mengukur prestasi pemimpin dari kemajuan pembangunan fisik tanpa memedulikan aspek religi. Padahal, ukuran terbaik menimbang seorang pemimpin ialah dengan wahyu berupa ayat Al-Qur’an maupun sabda Rasulullah Saw. Sebenarnya, kajian yang bertujuan membongkar segala karakter buruk dan negatif para pemimpin zalim bukan dalam rangka mengumpulkan bahan untuk menjadi materi kampanye pembunuhan karakter. Tetapi untuk menata persepsi setiap muslim agar melihat segala sesuatu berdasarkan panduan Islam. Kemudian menjauhi sifat buruk tersebut dan membuat langkah-langkah perbaikan. Baca juga Lima Karakter Pemimpin Zalim Berikut ini beberapa karakter tercela para pemimpin zalim di akhir zaman; Pertama, Pemimpin tidak amanah yang mencari dunia dengan jalan akhirat Abdullah bin Masud pernah berkata, “Bagaimana jadinya jika kalian tertimpa fitnah yang membuat orang-orang tua menjadi lemah, anak-anak kecil menjadi dewasa, dan ketika semua orang telah menganut suatu perilaku yang keliru? Namun ketika datang orang yang ingin mengubah kondisinya, mereka justru berkata, Perilaku ini hendak di rubah?’” Maka orang-orang pun bertanya, “Kapan hal itu terjadi, wahai Abu Abdurrahman?” Abdullah bin Masud berkata, إِذَا كَثُرَتْ قُراؤُكُمْ وَقَلتْ فُقَهَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ أُمَرَاؤُكُمْ وَقَلتْ أُمَنَاؤُكُمْ وَالْتُمِسَتْ الدنْيَا بِعَمَلِ الْآخِرَةِ. “Jika di antara kalian banyak para ahli qiraat, sedangkan para ahli fikihnya sedikit. Banyak bermunculan para pemimpin, sedangkan sedikit sekali yang mempunyai sifat amanah, dan ketika dunia dicari dengan jalan akhirat.” Baca juga Banyak Para Bal’am Di Masa Kini Kedua, Para pemimpin yang jahil agama dan banyak berbuat tanpa ilmu Dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah Saw bersabda kepada Ka’ab bin Ajzah; أَعَاذَكَ اللهَ مِنْ إمَارَةِ السفَهَاءِ. “Aku memohon perlindungan untukmu kepada Allah dari kepemimpinan orang-orang bodoh.” HR. Ahmad 14441. Dalam hadit riwayat Ahmad di atas dikatakan bahwa maksud pemimpin yang bodoh adalah pemimpin yang tidak mengikuti petunjuk dan sunnah Rasulullah Saw. Yaitu pemimpin yang tidak menerapkan nilai-nilai syariah Islam. Baca juga Kebodohanmu Membuatmu Tersesat Disebutkan dari Abu Sa’id Al-Khudriy, ia berkata, Rasulullah Saw berdiri di tengah kami dalam salah satu khutbah yang di antaranya beliau bersabda ثُم يَلِيكُمْ عُمالٌ مِنْ بَعْدِي يَقُولُونَ مَا لاَ يَعْلَمُونَ وَيَعْمَلُونَ بِمَا لاَ يَعْرِفُونَ. فَمَنْ نَاصَحَهُمْ وَوَازَرَهُمْ وَشَد عَلَى أَعْضَادِهِمْ فَأُولَئِكَ قَدْ هَلَكُوا وَ أَهْلَكُوا. خَالِطُوهُمْ بِأَجْسَامِكُمْ وَزَايِلُوهُمْ بِأَعْمَالِكُمْ. وَاشْهَدُوا عَلَى اْلمُحْسِنِ بِأَنهُ مُحْسِنٌ, وَعَلَى اْلمُسِئِ بِأَنهُ مُسِئٌ. “Setelah itu kalian akan dipimpin oleh para penguasa yang berkata bukan berdasar landasan ilmu dan berbuat bukan berdasar landasan ilmu. Barang siapa menjadi penasihat mereka, pembantu mereka, dan pendukung mereka, berarti ia telah binasa dan membinasakan orang lain. Hendaklah kalian bergaul dengan mereka secara fisik, namun janganlah perbuatan kalian mengikuti kelakuan mereka. Persaksikan siapa yang berbuat baik di antara mereka sebagai orang yang berbuat baik, dan orang yang berbuat buruk di antara mereka sebagai orang yang berbuat buruk.” HR. Ath-Thabrani, Silsilah al-Ahadits al-Shahihah no. 457 Ketiga, Para pemimpin yang menolak kebenaran, dan menyeru pada kemungkaran Dari Ubadah bin Shamit berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يَأْمُرُونَكُمْ بِمَا لاَ تَعْرِفُونَ وَيَفْعَلُونَ مَا تُنْكِرُونَ فَلَيْسَ لاِؤلَئِكَ عَلَيْكُمْ طَاعَةٌ. “Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang memerintah kalian dengan hukum yang tidak kalian mengerti imani. Sebaliknya, mereka melakukan apa yang kalian ingkari. Sehingga terhadap mereka ini tidak ada kewajiban bagi kalian untuk menaatinya.” HR. Ibnu Abi Syaibah 377721. Baca juga Jangan Menjadi Setan Bisu Keempat, Para penguasa yang memerintah dengan mengancam dan menekan rakyatnya Diriwayatkan dari Abu Hisyam as-Silmi yang berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أَئِمةٌ يَمْلِكُوْنَ رِقَابَكُمْ وَيُحَدثُوْنَكُمْ فَيَكْذِبُونَ، وَيَعْمَلُوْنَ فَيُسِيؤُونَ، لا يَرْضَوْنَ مِنْكُمْ حَتى تُحَسنُوا قَبِيْحَهُمْ وَتُصَدقُوْا كَذِبَهُمْ، اعْطُوْهُمُ الحَق مَا رَضُوا بِهِ. “Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang mengancam kehidupan kalian. Mereka berbicara berjanji kepada kalian, kemudian mereka mengingkari janjinya. Mereka melakukan pekerjaan, lalu pekerjaan mereka itu sangat buruk. Mereka tidak suka dengan kalian hingga kalian menilai baik memuji mereka dengan keburukan mereka, dan kalian membenarkan kebohongan mereka, serta kalian memberi kepada mereka hak yang mereka senangi.” HR. Thabrani 934. Kelima, Pemimpin yang banyak menipu rakyatnya Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda سَيَأْتِي عَلَى الناسِ سَنَوَاتٌ خَداعَاتُ يُصَدقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذبُ فِيهَا الصادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَونُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الروَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الروَيْبِضَةُ قَالَ الرجُلُ التافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامةِ. “Akan datang kepada masyarakat tahun-tahun yang penuh tipuan dan kebohongan. Pada tahun-tahun itu pembohong dipandang jujur, yang orang yang jujur dianggap pembohong, pada tahun-tahun tersebut para pengkhianat dianggap orang yang amanah, sedangkan orang yang amanah dianggap pengkhianat. Pada saat itu yang berbicara adalah ruwaibidhah.” Lalu ada sahabat bertanya, “Apakah ruwaibidhah itu?” Rasulullah menjawab, “Orang bodoh yang berbicara atau mengurusi urusan umum atau publik.” HR Ibnu Majah 4036. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa ruwaibidhah itu adalah “orang fasik yang berbicara atau mengurusi urusan umum atau publik” dan “al-umara pemerintah fasik yang berbicara atau mengurusi urusan umum atau publik”. Wallahu Ta’ala Alam Sumber Majalah An-Najah, edisi 140, hal. 46, 47 Penulis Abu Fatiah Al-Adnani Editor Ibnu Alatas Tonton Video nya [url= 28-06-2019 0243 InRealLife dan 15 lainnya memberi reputasi KASKUS Addict Posts 2,624 mengarang bebas. ngueeengggg 28-06-2019 0303 xneakerz dan bajier memberi reputasi Kaskus Maniac Posts 9,063 28-06-2019 0305 Kaskus Maniac Posts 6,168 Demo nya udah kemaren Ente begini ga dapet bayaran. 28-06-2019 0305 ambarawan dan 5 lainnya memberi reputasi Unttuuung aja yg zalim kalah ya akhi.. 28-06-2019 0315 xneakerz dan 7 lainnya memberi reputasi KASKUS Maniac Posts 5,028 contoh pemimpin zolim yah ntuh cari selamat sendiri ngabur ke gurun 28-06-2019 0320 xneakerz dan 2 lainnya memberi reputasi Anies kah? 28-06-2019 0324 xneakerz dan 3 lainnya memberi reputasi Kaskus Maniac Posts 8,203 makasih ud kasi pencerah gan, ud kliatan hasilnya kok skrg 28-06-2019 0328 Kaskus Maniac Posts 5,481 Akhir zaman, tahun 10000masehi juga akhir zaman, akhir zaman yg mana dulu.. 28-06-2019 0329 bajier memberi reputasi KASKUS Addict Posts 3,246 sok ngutip tapi ga paham bilang ama ulama yang elu ikutin, kudu belajar lagi sono 28-06-2019 0335 KASKUS Maniac Posts 7,480 28-06-2019 0351 Kaskus Maniac Posts 6,667 2019gantiAllah akun medsos iluminati dibanned aje pake tahlilan, kan tolkon namanya 28-06-2019 0402 durexz dan areszzjay memberi reputasiQuoteOriginal Posted By tonidookie►2019gantiAllah akun medsos iluminati dibanned aje pake tahlilan, kan tolkon namanya eh seriusan? kok lucu... 28-06-2019 0414 Kaskus Maniac Posts 6,657 28-06-2019 0456 Untung bukan wowok yg jadi pleciden Ada di wowok semua tuh apa yg sudah dirangkai dalam tulisan di atas 28-06-2019 0515 dan 5 lainnya memberi reputasi Kaskus Maniac Posts 9,652 28-06-2019 0531 KASKUS Maniac Posts 5,016 Ente masuk forsup atau SFTH deh... Pasti sesepuh forsup pada muntah2 semua... 28-06-2019 0548 memberi reputasi Kaskus Addict Posts 1,425 semua ciri ciri tersebut ada di pihak yang kalah... 28-06-2019 0600 memberi reputasi semua ada pada diri prabowo 28-06-2019 0606 memberi reputasiSetidaknyamenurut hadits-hadits Rasulullah Saw ada 7 tanda pemimpin yang dimurkai dan terburuk di akhir zaman, antara lain: SATU. Para Pemimpin Sesat: "Dua golongan umatku yang keduanya tidak akan pernah mendapatkan syafa'atku: pemimpin yang bertindak zalim, dan orang yang berlebihan dalam beragama hingga sesat dari agama." (HR. sumber ; indonesiabertauhid Pemimpin Dzolim, Baik buruknya masyarakat ditentukan oleh para pemimpinnya. Jika pemimpinnya baik, maka masyarakat pun akan menjadi baik. Namun, bila pemimpinnya rusak, maka masyarakat pun akan rusak. Rasulullah ﷺ sudah memberi peringatan, bahwa di antara tanda-tanda Kiamat adalah diserahkannya tampuk kepemimpinan kepada orang-orang bodoh, yang tidak mau mengambil petunjuk dari al-Qur’an dan Sunnah, serta tidak mau menerima nasihat. Rasulullah ﷺ pernah bersabda kepada Ka’ab ibn Ajrah, “Semoga Allah melindunginya dari kepemimpinan orang bodoh, wahai Ka’ab.” . . Ka’ab lantas bertanya, “Apakah yang dimaksud kepemimpinan orang-orang bodoh, wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “Sepeninggalku nanti, akan muncul para pemimpin yang tidak mengikuti petunjukku dan tidak pula mengambil sunnah-sunnahku” . . “Barangsiapa membenarkan kedustaan mereka serta mendukung kezaliman mereka, maka mereka itu bukan termasuk golonganku dan aku pun bukan bagian dari mereka” . . “Mereka tidak akan dapat mendekati telagaku. Barangsiapa tidak membenarkan kedustaan mereka dan tidak mendukung kezaliman mereka, maka mereka termasuk golonganku dan aku pun merupakan bagian dari mereka, dan mereka akan mendapatkan bagian dari telagaku.“ HR. Ahmad & Al Bazzar Yang dimaksud dengan orang-orang bodoh di sini adalah orang yang kemampuan berpikirnya lemah, dan tak bisa memimpin. Jangankan mengatur orang lain, mengatur dirinya sendiri saja ia tak bisa. Apabila para penguasa, pemimpin, dan pejabat publik seperti ini, maka masyarakatpun akan rusak. Pembohong dianggap benar, orang jujur dianggap pendusta, pengkhianat dipercaya, orang yang bisa dipercaya malah dianggap pengkhianat, orang bodoh akan berbicara, dan orang pintar diam saja. Asy-Sya’bi berkata, “Hari Kiamat belum akan terjadi sampai ilmu dianggap kebodohan dan kebodohan dianggap sebagai ilmu” Semua ini adalah kenyataan yang akan terjadi pada Akhir Zaman. Abdullah ibn Amr meriwayatkan, bahwa Nabi ﷺ bersabda, “Tanda-tanda Hari Kiamat adalah disingkirkannya orang-orang baik dan diangkatnya orang-orang jahat“ HR. Hakim dalam al-Mustadrak.
Padaakhir zaman nanti, akan dijumpai kekuasaan orang-orang bodoh dan zalim. Mereka mempunyai banyak penolong dalam kezaliman mereka, bahkan mencambuk manusia dan menghinakan mereka. Turunnya bencana alam dan siksaan berat dari pemimpin yang Zalim. Rasulullah SAW memberitahukan bahwa di akhir zaman nanti sebelum munculnya Al-Mahdi, umat
Kepemimpinandalam Islam merupakan sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari. Dimana kehidupan yang berhubungan dengan kelompok dan organisasi ini tidak lepas dari peran pemimpin. Dalam agama islam seorang pemimpin bahkan telah dikenal sejak zaman dahulu kala sebelum Rasulullah SAW terlahir ke dunia. Dimana beberapa kelompok masyarakat selalu ada yang memimpin untukKembalilah kepada al Qur’an dan al Hadith jika terdapat perbezaaan pendapat,“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah al-Quran dan rasul-Nya sunnah, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.” [an Nisa59]Dalil al Quran mengenai pemimpin yang zalimDalil 1Kaedah al Qur’an menangani pemimpin yang zalim, didahului dengan ayat yang menceritakan bagaimana sezalim-zalim pemimpin, iaitu Fir’aun diturunkan kepada Bani Israil akibat daripada maksiat yang dilakukan oleh orang-orang Bani Israil itu sendiri.“Dan demikianlah Kami menempatkan orang zalim sebagai wali kepada orang zalim sepertinya, sebagai hasil kerja-kerja yang mereka lakukan.”[Surah al An`am 129]Tafsiran ayat ini adalah,Apabila rakyat mahu membebaskan diri daripada kezaliman pemerintah mereka maka mereka rakyat sendiri hendaklah meninggalkan kezaliman yang sedang mereka lakukan”.[Syarh al `Aqidati at Tohawiyah, juz 2, hal. 542]Dalil 2Kaedah dakwah yang lemah lembut dan bebas daripada caci-mencaci telah diterangkan oleh Allah untuk Nabi Musa dan Nabi Harun ketika mereka mahu berdakwah kepada Fir’aun sezalim-zalim pemimpin sehingga mengaku dirinya Tuhan.“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia ingat atau takut.”[Toha44]Dalam buku tarikh dikisahkan bahwa ada seorang wa’izh pemberi nasihat datang kepada khalifah Harun al rasyid. Orang itu berkata dengan cara yang sangat kasar. Maka sang khalifah berkata “Ingatlah bahwa aku tidak lebih buruk daripada Fir’aun dan engkau tidak lebih baik daripada Musa as, sedangkan Allah telah memerintahkan Nabi Musa untuk berkata kepada Fir’aun dengan cara yang lemah lembut”. Kemudian Harun Al Rasyid membaca surah Taha ayat 44 3Allah menyuruh kita,Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.[Fushshilat 33-34]Tolak amal kejahatan dengan sikap yang lebih baik, seperti menolak kemarahan dan kejahilan dengan kesabaran, dan membalas dendam dengan memaafkan. Dengan hal itu, mereka yang yang bermusuhan itu akan menjadi seperti kawan baik jika kamu bertindak seperti cara yang lebih baik itu.[Tafsir Al Jalalain]Dalil 4Kaedah berhikmah dan pelajaran yang baik,“Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.”[an-Nahl 125]Dalil 5Kaedah agar jangan berkasar dan keras hati,“Dan kalaulah engkau bersikap kasar lagi keras hati, tentulah mereka lari dari kelilingmu..”[ali Imran159]Dalil al Hadith kaedah menasihati pemimpin Islam yang zalimDalil 1Rasulullah saw bersabda,“Sesiapa yang ingin menasihati pemimpin, maka janganlah melakukannya dengan terang-terang di khalayak ramai di hadapan umum dan hendaklah dia mengambil tangannya bersemuka empat mata sahaja. Jika pemimpin mahu mendengar maka itulah yang diinginkan dan jika tidak mahu maka dia telah menunaikan kewajipannya.”[Bukhari]Dalil 2Rasulullah saw bersabda,“Akan berlaku selepas peninggalanku nanti para pemimpin yang tidak mengikut petunjukku, tidak mengikut sunnahku dengan panduan sunnahku. Akan muncul pula di kalangan kamu orang-orang yang hatinya adalah hati syaitan manusia berhati syaitan. Aku Huzaifah bertanya Apakah harus aku lakukan jika aku menemuinya? Baginda bersabda Hendaklah kamu mendengar dan taat kepada pemimpin walaupun dia memukul punggungmu dan merampas harta-bendamu.”[HR al Bukhari dan Muslim]Dalil 3“Dari Wail berkata Kami bertanya Wahai Rasulullah! Bagaimana pendapatmu jika kami mempunyai pemimpin yang menahan hak kami dan mereka meminta hak mereka daripada kami? Baginda menjawab Sewajarnya kamu sentiasa mendengar dan mentaati mereka kerana hanyalah atas mereka apa yang mereka kerjakan dan atas kamu apa yang kamu kerjakan.”[HR Muslim]Dalil 4“Daripada Abdullah bin Mas’ud berkata, Rasulullah bersabda Sesungguhnya akan berlaku selepas peninggalanku sikap pemerintah yang merampas harta kamu dan berbagai-bagai perkara yang kamu ingkari. Para sahabat bertanya Apakah yang engkau perintahkan pada kami wahai Rasulullah!? Baginda bersabda Tunaikanlah kewajipan kamu dan berdoalah kepada Allah untuk mendapatkan hakmu.”[HR al Bukhari dan Muslim]Dalil 5“Dengarlah dan taatilah penguasa di waktu susah dan senang, di waktu lapang dan sempit, walaupun mereka mementingkan diri sendiri dan memakan hartamu serta memukul punggungmu, kecuali apabila memerintahkan untuk berbuat maksiat.”[HR Ibn Hibban, sanadnya hasan]Dalil 6“Tidak akan mampu memperbaiki keadaan manusia kecuali penguasa, sama ada penguasa yang baik atau yang jahat. Orang-orang bertanya kepadanya Wahai Amirul Mukminin! Jika penguasa itu baik, ini wajar ditaati, tetapi bagaimana dengan penguasa yang jahat? Ali berkata Sesungguhnya Allah menjaga keamanan suatu daerah melalui perantara penguasa walaupun dia jahat.”[Diriwayatkan oleh al Baihaqi dengan sanad yang sahih]Dalil 7Kata-kata Khalifah ar Rasyidin ini disokong oleh sabda Nabi yang berbunyi“Sesungguhnya Allah akan mengukuhkan agama ini Islam dengan orang yang jahat.”[HR al Bukhari]Rasulullah sudah pun mengetahui bahawa selepas kewafatan baginda, umat Islam akan dipimpin oleh orang-orang yang tidak mengikut ajaran Islam yang sebenar. Bagaimana kita menghadapinya sudah pun diajarkan caranya oleh baginda dalam banyak hadith-hadith sahih, iaitu dengan membaiki keadaan ummat itu secara keseluruhannya. Daripada rakyat biasa, pertengahan dan peringat 8Dari Abu Musa ia berkata “Rasulullah saw. setiap kali mengutus seorang dari sahabatnya untuk suatu urusan, beliau bersabda, “Berilah khabar gembira dan jangan membuat orang lari, permudah dan jangan mempersulit”.[Muslim]Dalil kaedah para Sahabat menangani pemimpin Islam yang zalimKaedah para sahabat menangani permasalahan pemimpin yang zalim dan pembunuh sahabat, iaitu Hajjaj bin Shahih Bukhari no. 1660, 1662 dan 1663 disebutkan bahwa sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahuannhu pernah salat dengan bermakmum kepada al Hajjaj bin Yusuf ats Tsaqafi. Padahal al Hajjaj adalah seorang yang fasik dan bengis, sementara Abdullah bin Umar radhiyallahuannhu adalah seorang sahabat yang sangat hati – hati dalam menjaga dan mengikuti sunnah Nabi Hajjaj adalah seorang amir yang zalim, dia menjadi amir di Irak selama 20 tahun dan dialah yang membunuh Abdullah bin Zubair bin Awam di Makkah. Hajjaj mati tahun 95 H Taqribut Tahdzib no. 1144 dan Tahdzibut Tahdzib II/184-186 oleh al Hafizh Ibnu Hajar al AsqalanyDemikian juga yang dilakukan oleh sahabat Anas bin Malik radhiyallahuannhu yang juga bermakmum kepada al Hajjaj bin as-Sahmi berkata Aku mendatangi Abu Ummah, lantas dia berkata “Janganlah kamu menghina al-Hajjaj, kerana dia adalah penguasamu dan bukan penguasaku.” Perkataan beliau Dia bukan penguasaku, kerana Abu Ummah tinggal di Syam sedangkan al-Hajjaj Gabenor di wilayah Iraq. [HR Bukhari] Dari Ziyad bin Kusaib al-Adawi dia berkata Aku pernah berada di bawah mimbar Ibnu Amir bersama Abi Bakrah, ketika itu dia berkhutbah dengan mengenakan pakaian yang sangat tipis, dengan sepontan Abu Bilal berkata Lihatlah penguasa kita memakai pakaian orang fasik. Maka Abu Bakrah berkata Diamlah engkau! Saya telah mendengar Rasulullah sallallahu alaihi wa-sallam bersabda Barangsiapa menghina penguasa Allah di bumi, nescaya Allah akan menghinakannya”. [HR Tirmidzi] Para-para sahabat ra yang mulia ini cuba menghalang wujudnya fitnah sesama ummat Islam lebih daripada kepentingan diri mereka sendiri, di samping menegur dengan berhemah terhadap pemimpin yang zalim dan bersabar menanggung ujian tersebut. DUtEiH6.